
Pagi hari tanggal 14 Juni 2014 membawa semangat baru bagi mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI DELTA Sidoarjo yang sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat di desa Becirongengor. Mereka bersama-sama dengan warga desa dan pendamping lokal memulai perjalanan yang menginspirasi dalam pembuatan batik celup dan batik tulis menggunakan pewarna naptol.
Di tepi sungai yang tenang, mahasiswa dan warga desa bergotong-royong mengumpulkan bahan-bahan alami seperti daun jati, kulit manggis, dan akar mengkudu, serta mempersiapkan naptol sebagai pewarna sintetis. Mereka belajar teknik mengikat kain, mencanting dan merancang pola-pola yang akan menjadi ciri khas dari setiap karya batik yang mereka hasilkan.
Proses pencelupan dimulai dengan hati-hati. Mahasiswa mencampurkan naptol dengan bahan-bahan alami dalam jumlah yang tepat, menciptakan warna-warna yang hidup dan menawan. Setiap langkah dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas tinggi dan memenuhi harapan semua pihak yang terlibat.
Selama dua hari penuh, dari pagi hingga siang, mahasiswa dan warga desa bekerja keras untuk menyelesaikan proses pencelupan dan pengeringan kain batik. Mereka tidak hanya menciptakan karya seni yang memukau, tetapi juga membangun hubungan yang erat dan saling menghargai antara universitas dan komunitas lokal.
Ketika acara pameran dilaksanakan pada sore hari tanggal 15 Juni, desa Becirongengor bersinar dalam kebanggaan. Kain-kain batik yang telah selesai dipamerkan dengan bangga oleh mahasiswa. Masyarakat desa dan para tamu dari luar pun hadir untuk menyaksikan hasil karya yang memukau ini, yang tidak hanya mencerminkan keindahan estetika seni, tetapi juga nilai-nilai kebersamaan dan kolaborasi yang telah terjalin dengan baik.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa dari Universitas PGRI DELTA Sidoarjo ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh masyarakat dan perangkat desa Becirongengor. Terima kasih atas keramahan, dukungan, dan kerja sama yang telah diberikan selama pelaksanaan program ini. Semangat dan semangat belajar dari masyarakat desa telah menjadi pendorong utama dalam keberhasilan program pengabdian masyarakat ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan logistik selama proses pembuatan batik celup ini. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi dan pelestarian budaya di desa Becirongengor.